14.2.20

Berhenti Berharap

Setelah lama hiatus akirnya muncul juga di blog tercinta ini, saking lamanya ga main blog sampe lupa caranya bercerita, lupa caranya menulis. Harap maklum kalo tulisan kali ini acak-acakan kaya orang baru keluar dari goa setelah bersemedi puluhan tahun. Rasanya sangat culas aku ini, kembali ke blog hanya untuk bercerita ttg keluh kesah yang dialami, tetapi pas lagi bahagia boro-boro nyentuh blog, maafin yah haha. 

2020, tahun ini penuh dengan kejutan padahal baru 2 bulan di lewati tapi hal-hal di luar dugaan datang silih berganti. Sedih, satu kata yang menggambarkan keadaan hati ini. Di ibaratkan sebuah lagu, mungkin lagu ini cukup menggambarkan kalutnya hati ku.

Kenapa ada derita, bila bahagia tercipta
Kenapa ada sang hitam, bila putih menyenangkan. 
Ya, saat ini aku sudah tidak ingin berharap, aku berhenti berharap pada sesuatu yang aku harapkan. Aku gamau terlalu memaksakan sesuatu jika diluar kemampuan. Ya begitulah hidup, seharusnya sih aku sudah cukup kebal dengan kondisi seperti ini, dimana ekspektasi tidak sejalan dgn realita.

Aku dibuat bingung dengan apa yg akan aku lakukan kedepan di situasi seperti ini. Bukan soal waktu, bukan. Tapi masalah utamanya adalah adanya keraguan dihatinya, karena itu aku jadi pesimis menatap kedepan.

Ada satu kalimat yang ku amini sekedar untuk menyemangati diri sendiri. Semua ini akan berlalu, gimana kedepannya aku akan tau jawabannya nanti, entah itu kabar bahagia atau kabar sedih. Aku serahkan semuanya, gimanapun hasilnya insya Allah aku ikhlas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar