23.3.15

Engkau Pergi Bersama Mimpi

Apakah cinta selalu seperti ini? datang membawa sejuta harapan lalu pergi meninggalkan satu luka yang sangat menyakitkan. seperti tersambar petir yang menusuk hingga memecahkan sel arteri, apakah dengan mudahnya cinta datang dan pergi? atau bahkan aku yang keliru mengartikan sebuah cinta?


Sempat ku rasakan indahnya hari-hari yang telah kita lewati bersama, indahnya asa yang telah kau torehkan bersama mimpi penghapus nestapa, menyurutkan semua kegelisahan dan keraguan hingga akhirnya aku percaya, percaya akan janji-janji manismu. mungkinkah tuhan murka karena aku tlah menduakanNya dengan mempercayai semua ucapanmu? entahlah.

Aku tak pernah tahu bagaimana akhir dari kisah ini, sebuah kisah yang sedari dulu mengisi relung hari-hariku, datang bersemayam tepat didasar hati ini, membawa sejuta kenangan yang sulit untuk dilupakan.

Haruskah aku percaya untuk yang terakhir kalinya atas kata yang telah terucap? haruskah aku bertahan untuk cinta yang justru akan membuat diriku semakin terluka? atau justru haruskah aku mengubur perasaanku ini dalam-dalam agar aku bisa melupakanmu, melupakan semua kenangan manis yang telah tersusun rapih dalam relung memori ini. namun, dapatkah aku menghapus bayangmu, wajahmu, aromamu, senyum manismu, suaramu dan indahnya kamu dalam belenggu kenangan ini?
Mengapa engkau datang jika pada akhirnya harus pergi? dan mengapa engkau pergi disaat aku telah yakin dan percaya bahwa engkaulah yang sejati? menurutmu, dapatkah aku menyeka luka ini sendiri tanpa hadirmu disisiku? entahlah, mungkin aku terlalu naif jika terus terjerembab dalam benang kusut ini.

Jika ini yang kau ingin, dan jika ini memang kenyataan yang harus ku terima. aku akan berusaha pergi meski perih. aku pun akan mencoba melepas bayangmu walau sulit ku lakukan. dan ini semua demi kamu, agar kamu dapat mencari kebahagiaan meski tanpa aku.
Terima kasih sudah menghiburku dikala aku sedih, yang selalu menyemangatiku disaat aku terjatuh, yang selalu mengingatkan untuk selalu takut dan mendekatkan ku pada tuhan, yang membuat aku merasa menjadi wanita paling beruntung karena sempat memilikimu. terima kasih sudah menyajikan cinta yang begitu nyaman. semoga masing-masing dari kita bisa mendapatkan yang terbaik, setidaknya dari sudut pandang mata hati kita sendiri. Sekali lagi, terima kasih untuk segalanya. setidaknya aku ingin harapanku terkabul, yaitu rasa ini mati dengan tenang, karena sudah kuungkapkan semua.

#Syahiralayali

1 komentar:

  1. Tulisannya sangat menyentuh.. salam kenal yaa :)
    rodhiyatummardhiyah.blogspot.com

    BalasHapus