26.3.25

Lebaran Tak Pernah Sama Lagi

Saat kecil, lebaran selalu jadi momen yang paling ditunggu. Bukan cuma karena bisa kumpul bareng keluarga besar, tapi juga karena kesempatan bisa beli baju baru di Tanah Abang, menikmati makanan spesial seperti ketupat, opor, rendang, dan aneka kue kering yang biasanya cuma ada setahun sekali. Dan yang paling seru, tentu aja, THR! Anak-anak ngantri minta THR sama orang tua, om dan tantenya, terus saling hitung berapa THR yang didapat, besoknya lanjut beli barang yang udah jadi wishlist. Rasanya indah banget.

Momen bulan ramadhan juga nggak kalah serunya. Buka puasa dan sahur bareng keluarga sambil nonton acara Saatnya Kita Sahur di Trans TV, lanjut tarawih rame-rame di lapangan, nyatet isi ceramah di buku kegiatan Ramadan, sampai ngantri tanda tangan Pak Ustad biar bukunya penuh. Belum lagi jadwal bukber yang padat, dari teman SD, SMA, sampai kuliah yang rasanya nggak ada habisnya.

3.1.25

Bersyukur

Setiap orang yang lahir nggak sepenuhnya punya privilege yang sama. Ada yang start kehidupannya dari bawah dulu, ada yang ditengah dan ada pula yang diatas. Tentu sebagai anak kita juga ga akan pernah bisa pilih lahir dari rahim ibu siapa, ga bisa pilih mau hidup sama orang tua yang kaya gimana, ga bisa pilih mau hidup sama keluarga kaya rafatar. Semua udah ditentukan sesuai takdirnya masing-masing. Dan takdir hidupku dari kecil itu terlahir jadi orang biasa-biasa aja, serba medioker. Bahkan bisa dibilang belum pernah ngerasain nikmatnya hidup bermewah-mewahan, dibilang susah banget nggak, dibilang berkecukupan juga nggak juga. 


17.11.22

Akhirnya lolos tes CPNS

Tahun 2022 menurutku adalah tahun yang paling berkesan, karena banyak perubahan yang terjadi dalam hidupku. Mulai dari mendapatkan pekerjaan baru, menikah, hidup berumah tangga dan yang terakhir diberi kepercayaan sama Allah buat langsung hamil. Meskipun jalannya ga mudah, alhamdulillah bisa lewatin semuanya sampai berada di penghujung tahun 2022 ini.

Kali ini aku mau ngebahas tentang lika-liku perjalananku dalam mencari kerja. Ya memang ku akui, aku cuma seorang medioker yang mungkin bagi orang-orang pencapaianku ini biasa-biasa aja, tapi menurutku perjalanan yang aku lewati dari dulu hingga sekarang perkembangannya sudah cukup baik. Tahun 2022 menjadi saksi bahwa aku berhasil menjadi versi terbaik dari diriku sendiri.

21.5.22

Review Persiapan Acara Lamaran Part 1

Halo pembaca setia, udah lama yah aku ga nyampah di blog ini lagi. Rasanya tuh males banget buka blog, kaya ga ada bahan yang mau ditulis, padahal jaman sekolah seneng banget nulis di blog haha. Oiyaa, karena aku baru aja melangsungkan acara lamaran, kali ini aku mau berbagi pengalaman dalam mempersiapkan acara lamaranku, semoga tulisan ini bisa menjadi referensi buat kalian yang sedang mempersiapkan acara lamaran juga yaa.

14.2.20

Berhenti Berharap

Setelah lama hiatus akirnya muncul juga di blog tercinta ini, saking lamanya ga main blog sampe lupa caranya bercerita, lupa caranya menulis. Harap maklum kalo tulisan kali ini acak-acakan kaya orang baru keluar dari goa setelah bersemedi puluhan tahun. Rasanya sangat culas aku ini, kembali ke blog hanya untuk bercerita ttg keluh kesah yang dialami, tetapi pas lagi bahagia boro-boro nyentuh blog, maafin yah haha. 

2020, tahun ini penuh dengan kejutan padahal baru 2 bulan di lewati tapi hal-hal di luar dugaan datang silih berganti. Sedih, satu kata yang menggambarkan keadaan hati ini. Di ibaratkan sebuah lagu, mungkin lagu ini cukup menggambarkan kalutnya hati ku.

Kenapa ada derita, bila bahagia tercipta
Kenapa ada sang hitam, bila putih menyenangkan. 
Ya, saat ini aku sudah tidak ingin berharap, aku berhenti berharap pada sesuatu yang aku harapkan. Aku gamau terlalu memaksakan sesuatu jika diluar kemampuan. Ya begitulah hidup, seharusnya sih aku sudah cukup kebal dengan kondisi seperti ini, dimana ekspektasi tidak sejalan dgn realita.

Aku dibuat bingung dengan apa yg akan aku lakukan kedepan di situasi seperti ini. Bukan soal waktu, bukan. Tapi masalah utamanya adalah adanya keraguan dihatinya, karena itu aku jadi pesimis menatap kedepan.

Ada satu kalimat yang ku amini sekedar untuk menyemangati diri sendiri. Semua ini akan berlalu, gimana kedepannya aku akan tau jawabannya nanti, entah itu kabar bahagia atau kabar sedih. Aku serahkan semuanya, gimanapun hasilnya insya Allah aku ikhlas.