IP dan IPK

Assalamualaikum para pembaca setia blog gue yang dari dulu sampe sekarang nggak ada bosen-bosennya pantengin blog gue yang sangat inspiratif kreatif dan inovatif ini (abaikan kata yang berakhiran tif). apa kabar semua? baik baik saja kan? gue harap begitu, kalaupun enggak, ya anggap saja begitu.

Kali ini gue mau ngebahas mengenai IPK, ya selagi topik ini masih hangat di kalangan mahasiswa se Indonesia.

Mendapatkan IPK yang bagus, minimal di atas 3 koma *tidur jam 3 besoknya langsung koma* merupakan impian bagi sebagian besar mahasiswa, begitupun bagi gue. tapi IPK buat gue pribadi nggak lebih dari sekedar nilai, angka dan sejenisnya. IPK yang bagus, bagi gue hanya sebagai bentuk tanggung jawab gue kepada orang tua. tidak lebih dari itu.

Karena orang tua lah yang mendanai gue untuk menuntut ilmu disini, ibaratnya gue itu berhutang kepada mereka, cara bayarnya bukan dengan uang. mereka cuma pengen gue belajar dengan benar, indikasi benarnya itu ya tadi, IPK.  kalau IPK gue bagus ya orang tua pasti senang, kalo IP gue jelek ya orang tua gue pasti sedih, makanya itu gue nggak mau mengecewakan mereka.

Caranya? dengan belajar yang walaupun kadang bikin pusing, ngerjain tugas yang rasanya pengen lari kehutan lari kepantai dan pengen langsung nikah ajah. apalagi kalo udah namanya uts-uas, ngerjain 1 nomor aja jawabannya sampe 2 halaman, itu rasanya pengen muntaber 7 turunan.

Dan walaupun begitu, alhamdulillah hasil gue usaha dan belajar selama 2 semester ini bikin mereka senang. Walaupun rada sedikit sedih, ternyata IP semester gue turun dari semester kemarin.

pembagian KHS

dan IPK gue sementara ini

Penyebab turunnya IP gue ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu tugas yang membabi buta-tuli-bisu. apa lagi ada... aarrrgghh sistem politik indonesia. tapi untung gue dapet A. hahak

Di semester 2 ini gue udah mulai terjun ke dunia organisasi, udah mulai aktif dikit-dikit dalam kegiatan mahasiswa, tapi ya walaupun begitu organisasi sama sekali nggak mempengaruhi IP gue saat ini. malah jadi bikin gue semangat 25 *joget joget ala jigo*

Baiklah, gue rasa sudah saatnya gue menyudahi tulisan ini. gue mulai lelah, dan gue butuh bahu jalan untuk bersandar.